Total Pageviews

Thursday, June 22, 2006

Indonesian Politics.... sick !!!


Everythings is still like that.....!!!!!
Who's the Victims of this.....??????

Uang Dan Dosa

From Our Daily Bread, Glorianet.
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"
Film buatan Inggris berjudul Millions (Jutaan) mengisahkan secara menarik mengenai dua orang kakak beradik yang menemukan sekantong penuh uang, yang tidak jelas siapa pemiliknya. Si bungsu ingin menggunakannya untuk menolong orang miskin, sementara si sulung melihat uang itu sebagai jalan menuju popularitas dan hidup yang enak. Film itu membandingkan secara kontras kebebasan dari roh yang murah hati dengan kefrustrasian dari tangan yang menggenggam. Saat berkhotbah dari Kejadian 3, pendeta saya berkata, “Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah membuat tangan kita menggenggam kuat.” Ajaran Yesus tentang iman dan kemurahan hati menuntun kita untuk membuka tangan. Dia berkata, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Lukas 12:32-34). Kata-kata Tuhan mungkin terdengar begitu radikal, sehingga sulit bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mempraktikkannya. Namun, jika kita benar-benar mencari tuntunan-Nya, Dia akan menuntun setiap langkah kita dan menjaga hati kita dari kekhawatiran. Saya yakin, anak yang murah hati di dalam film itu telah memiliki tangan yang terbuka jauh sebelum jutaan uang jatuh ke tangan mereka.
Lukas 12:13-34
12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus, "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu."12:16 Kemudian Ia menyampaikan kepada mereka suatu perumpamaan, "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya semua gandum dan barang-barangku.12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, engkau memiliki banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir tentang hidupmu, mengenai apa yang hendak kamu makan, dan janganlah khawatir pula tentang tubuhmu, mengenai apa yang hendak kamu pakai.12:23 Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian.12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun Allah memberi mereka makan. Kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung itu!12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta pada jalan hidupnya?12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup melakukan hal yang sekecil itu, mengapa kamu khawatir tentang hal-hal lain?12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi, Bapamu tahu bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.12:33 Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusak ngengat.12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Perda Harus Mengacu Konstitusi

Munculnya berbagai peraturan daerah (perda) bernuansa agama, meresahkan dan sangat berpotensial menyulut konflik di masyarakat. Harus ada keberanian moral, politik, dan ketegasan pemerintah untuk melakukan pengaturan, sebelum bangsa ini benar-benar kehilangan identitasnya.
"Keberanian dan kemauan melihat masalah secara mendalam, yang kurang di Indonesia," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) AS Hikam kepada Pembaruan, Selasa (20/6). Dia menegaskan, harus ada peninjauan kembali terhadap perda-perda bernuansa agama.
Menurutnya butuh pemahaman mengenai otonomi daerah, tentang apa yang menjadi kewenangan daerah. Masalah apa yang seharusnya diurus oleh daerah, dan mana yang tetap menjadi kewenangan pusat, karena menyangkut kepentingan nasional. Dia mengingatkan, masalah kemajemukan merupakan satu hal penting dalam pembentukan negara ini.
"Upaya uniformitas akan mencederai identitas bangsa ini sendiri," ujarnya. Dia juga mengkritik keras dalih para pendukung keberadaan perda bernuansa agama, yang menyebut pembuatan perda-perda itu berdasarkan kesepakatan mayoritas masyarakat di daerah.
Dia menyebut setiap peraturan perundangan harus mengacu pada konstitusi, tidak bisa sembarangan membuat peraturan. "Kalau semua berdasarkan kesepakatan komunitas, negara ini jadi seperti apa. Kalau ada komunitas yang sepakat orang Jawa tidak boleh masuk daerahnya, anda mau apa," tandasnya.
Hikam menegaskan, perda harus dikembalikan sesuai fungsi utamanya, membuat pengaturan yang berdasarkan ciri khas daerah itu sendiri. Tapi masalah agama menyangkut kepentingan bersama, sehingga pengaturannya harus sejalan dengan kepentingan nasional.
"Sejak awal saya sudah ingatkan, masalah perda syariat harus didasari konstitusi. Kalau ada dasar hukumnya, seperti Aceh, sudah jelas. Tapi di luar Aceh, saya tidak setuju. Tapi di Aceh pun, saya tidak setuju ada hukum cambuk. Hal-hal pidana seharusnya tetap mengacu pada hukum nasional. Sementara syariat, hanya menyangkut hukum pribadi, seperti soal warisan, pernikahan," katanya.
Menurutnya masalah perda telah diatur secara tegas oleh undang-undang. Bila tidak sejalan dengan konstitusi, Depdagri bisa mencabutnya.
"Depdagri sebetulnya ngerti atau ngga, karena dia punya otoritas untuk atur hal-hal itu. Kalau tidak tegas, akan muncul terus, merangsang orang membuat aturan-aturan tidak konstitusional lagi," ucapnya.
Secara tegas, Nursyahbani Katjasungkana, anggota Komisi III DPR dari FKB, juga menyebut perda bernuansa agama tidak sesuai dengan konstitusi. Para pendukung keberadaan perda bernuansa agama sendiri, berdalih tidak ada perda syariat Islam kecuali di Aceh. "Memangnya ada Perda syariat Islam. Kalau perda yang mengatur untuk siswa sekolah wajib bisa membaca Al-Quran, apa yang salah. Itu bagus kan," kata Djoko Susilo, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN).
Senada itu juga dikatakan Ferry Mursyidan Baldan, anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG). Dia juga mempertanyakan apakah ada perda yang disebut bernuansa agama.
Beragam dalih dibuat untuk perda-perda yang terindikasi bernuansa agama, misal perda anti pelacuran, yang disebut bukan berdasarkan agama tertentu, melainkan merupakan larangan yang dimuat semua agama. Tapi hal itu dijawab Nursyahbani, bahwa tidak boleh perda mengatur hukum pidana.
Demikian juga masalah pelacuran, perjudian, minuman keras, pornografi, merupakan masalah yang tidak terjadi secara khusus di daerah tertentu saja. "Masalah pelacuran tidak cuma terjadi di satu daerah, di tempat lain juga terjadi masalah pelacuran," katanya. Oleh karena itu pengaturannya menjadi kewenangan pusat, yang juga telah termuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Depdagri Terus Inventarisasi
Departemen Dalam Negeri (Depdagri) terus menginventarisir peraturan daerah (perda) bermasalah. Tetapi tidak semua perda yang diinventarisir itu dilakukan Depdagri. Pemerintah Daerah Provinsi juga diberi kesempatan untuk menginventarisir perda bermasalah di daerahnya masing-masing.
"Sampai sekarang mereka masih melakukan inventarisasi. Dan jangan lupa ya, tidak semua saya menanganinya. Ada struktur organisasi, bagaimanapun gubernur adalah representasi pemerintah. Kita beri kesempatan, gubernur juga harus diberi peran untuk mengevaluasi perda-perda yang ada di wilayahnya," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mohammad Ma'ruf di kantornya, Jakarta, Senin (19/6).
Pedoman umum dalam mengevaluasi perda bermasalah adalah perda itu tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang di atasnya serta tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
Terkait permintaan DPR untuk segera mengkaji perda bermasalah, Mendagri menegaskan, persoalannya, bukan soal sikap Mendagri. "Kita sudah melakukan langkah-langkah inventarisasi. Kan tidak bisa serta-merta langsung bisa dijawab. Kita harus cek dulu, kayak apa sih perda-perda yang seperti itu, kita akan evaluasi semuanya," ujarnya.

Ucap Syukur


Senantiasalah Hidup dalam Ucapan Syukur, Doa dan Kerja Keras....!!!!

Suatu hari, Tuhan Yesus akan datang kembali ke bumi dari surga, seperti yang telah dijanjikanNya. Ia akan datang untuk menjemput keluarga Tuhan. Yesus akan membangkitkan semua orang milik Tuhan yang telah mati. Kuburan mereka akan kosong. Orang-orang milik Tuhan yang masih hidup, akan ikut pergi bersama mereka. Kita semua akan bertemu dengan Tuhan Yesus di angkasa, dan tinggal bersamaNya selamanya. Orang-orang yang tidak percaya akan tertinggal untuk menghadapi penghakiman Allah. Kita tidak tahu kapan Yesus akan kembali, tetapi kita harus siap, dan menungguNya.
Terima kasih Tuhan hari kemarin Engkau telah menunjukkan kembali Kasih SetiaMu padaku sehingga aku bisa merasakan kembali dekat dengan Tuhan.
Semoga semua yang bermasalah mendapatkan jalan dan pengampunan dari Tuhan sehingga di bebaskan dari dosa-dosa dan kutuk dunia, Amien.

Pencapaian Terbaik Manusia !

Pencapaian terbesar hidup manusia adalah ketika nafas hidupnya di dunia ini selesai… dan yang terbaik adalah ketika ia kembali kepangkuan Sa...