Total Pageviews

Saturday, August 28, 2010

Jawaban Nya Tak Terduga (Matius 14:22-33)

Jika Yesus berjalan di atas air pada saat hari cerah dan laut tenang, rasanya para murid akan tepuk tangan dan melonjak-lonjak menyambut kedatangan-Nya. Namun, saat itu malam gulita dan cuaca buruk. Murid-murid kepayahan mendayung perahu melawan badai. Kemunculan-Nya yang dramatis dan tidak lazim bukannya membangkitkan harapan, melainkan memperparah kecemasan dan ketakutan mereka. Tak heran mereka mengira Dia hantu!

Bukankah kita kerap mengalami persoalan serupa? Kita kepayahan menghadapi masalah hidup dan sangat mengharapkan pertolongan Tuhan. Namun, kita sulit mengenali Dia karena cara kedatangan-Nya di luar dugaan kita. Atau, bentuk pertolongan-Nya berlawanan dengan keinginan kita. Bukannya membaik, keadaan tampaknya malah semakin memburuk. Dan, kita mengira tengah dicobai oleh Iblis! Benarkah?

Seseorang pernah menulis puisi: Ia meminta kekuatan, dan Allah memberinya kesulitan untuk menjadikannya kuat. Ia meminta hikmat, dan Allah memberinya masalah untuk dipecahkan. Ia meminta kemakmuran, dan Allah memberinya otak dan kegigihan untuk bekerja. Ia meminta keberanian, dan Allah memberinya bahaya untuk diatasi. Ia meminta kasih, dan Allah memberinya orang bermasalah yang perlu ditolong. Ia meminta kemurahan, dan Allah memberinya kesempatan. Ia tidak menerima satu pun yang diinginkannya; ia menerima segala sesuatu yang diperlukannya. Doanya terjawab. Lain kali, saat keadaan berlawanan dengan harapan kita, bersiaplah: Jangan-jangan Tuhan malah tengah datang mendekat!

TUHAN TIDAK BERJANJI MEMUASKAN KEINGINAN KITA
NAMUN DIA PASTI MENCUKUPKAN KEBUTUHAN KITA


Matius 14:22-33

22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke
perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh
orang banyak pulang.
23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke
atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia
sendirian di situ.
24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan
diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di
atas air.
26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka
terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena
takut.
27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut!"
28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata:
"Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya:
"Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

CR@yayasan Gloria - e-rh

Tuesday, August 24, 2010

2 Korintus 7:10-11

7:10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

7:11 Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.

Saturday, August 21, 2010

Mazmur 121

DI TENGAH BADAI

Mungkin sekarang kita tengah berada di pusaran "badai kehidupan". Persoalan bertubi-tubi datang, kepahitan dan kesusahan menghantam.
Kita pun seolah-olah berjalan di lorong gelap. Kita gentar menatap esok dan bimbang memulai langkah. Dalam situasi demikian, marilah sejenak kita berdiam diri dalam keheningan. Lalu simak dan hayati lagu "Ku Berserah Kepada Allahku"

(Nyanyikanlah Kidung Baru nomor 128). Ku berserah kepada Allahku di darat pun di laut menderu Tiap detik tak berhenti, Bapa Surgawi t'rus menjagaku Ku tahu benar ku dipegang erat, di gunung tinggi dan samudera Di taufan g'lap ku didekap, Bapa Surgawi t'rus menjagaku

Ya, Tuhan tidak pernah lalai menjaga kita. Bahkan dalam saat-saat terberat dalam hidup ini,
Dia "mendekap" kita. "Ia tidak akan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap" (ayat 3).
Kesadaran iman ini akan sangat melegakan. Bisa saja persoalan kita tidak lantas selesai dan badai hidup kita tidak lantas segera mereda. Namun satu hal yang pasti, hati kita akan dimantapkan menjadi kuat dan teguh; pikiran kita akan disegarkan menjadi tenang dan teduh.
Sehingga, kita pun bisa tetap berjalan dalam pengharapan akan hari esok yang lebih cerah. Maka, pun dalam pahit dan susah, dalam gentar dan bimbang, tetaplah berpegang pada Tuhan. Jangan jauh-jauh dari-Nya.
Lebih-lebih, jangan tergoda untuk mengambil jalan pintas. Berserah dan bersabar, dengan tetap mengusahakan yang terbaik. Tuhan tidak akan mengecewakan.

LEBIH BAIK MENCARI APA YANG SALAH KETIMBANG MENCARI SIAPA YANG SALAH

121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

CR@yayasan Gloria - e-rh

Thursday, August 19, 2010

2 Timotius 1:9

1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.

Doa Bapa Kami (Matius 6: 9-13)

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Ketika Berteriak ...!!!

2Sa. 22:7 Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

Ayb. 16:18 Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya teriakku mendapat tempat perhentian!

Mzm. 5:2 (5-3) Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

Mzm. 18:6 (18-7) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Mzm. 39:12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.

Mzm. 40:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (40-2) Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.

Mzm. 88:2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;

Mzm. 102:1 Doa seorang sengsara, pada waktu ia lemah lesu dan mencurahkan pengaduhannya ke hadapan TUHAN. (102-2) TUHAN, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

Mzm. 119:169 Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.

Mzm. 142:6 (142-7) Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.

2 Korintus 4:10-13, 16-18

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Monday, August 16, 2010

Roma 5:15

5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Friday, August 13, 2010

Yesaya 41:9-13

41:9engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau";
41:10janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
41:11Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa;
41:12engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa.
41:13Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

Pencapaian Terbaik Manusia !

Pencapaian terbesar hidup manusia adalah ketika nafas hidupnya di dunia ini selesai… dan yang terbaik adalah ketika ia kembali kepangkuan Sa...