Total Pageviews

Saturday, April 15, 2006

Pesan Paskah PGI

Kebangkitan Kristus Ciptakan Kemanusiaan Baru

Dalam suasana penuh rasa syukur dan sukacita yang menggempita, hari-hari ini umat Kristen Indonesia dan seluruh dunia memasuki hari raya Paskah, hari peringatan kebangkitan Kristus dari kematian.
Pesan Paskah kali ini, bertema "Kebangkitan Kristus Menciptakan Kemanusiaan Baru" (bdk. Efesus 2:15). Tema ini menginspirasikan dan memotivasi kita untuk memusatkan perhatian dan pemikiran kepada makna Kebangkitan Kristus pada masa kini di dalam sejarah kehidupan kita.
Kita meyakini bahwa momentum Paskah selalu memberikan secercah optimisme, sekalipun pada saat ini rasa kemanusiaan kita sedang terusik. Pada saat ini, kemanusiaan akan menjadi wacana penting sewaktu kita menyaksikan keadaan dunia menunjukkan ketidakberuntungan, perang, bencana alam, dan dampak buruk globalisasi yang langsung atau pun tidak langsung, berimbas kepada masyarakat Indonesia terutama kaum muda dan anak-anak.
Paskah yang dipahami sebagai kebangkitan Kristus dari kematian, mendorong kita untuk mewujudkan keadaan yang kondusif dan damai. Kita percaya bahwa Yesus Kristus telah hidup dari kematian, kini Dia menciptakan kemanusiaan baru; kemanusiaan yang adil dan yang memiliki tanggung jawab dalam mengukir masa depan.
Pesan Paskah kali ini juga diinspirasikan oleh tema Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD) tahun 2006 yang berbunyi "God in your grace transform the world". ("Tuhan, dalam anugerahMu ubahlah dunia ini"). Transformasi sejati berasal dari Tuhan, Allah sejarah.
Dialah yang menghadirkan pembaruan dan perubahan. Kemampuan manusia yang terbatas akan dapat diubah oleh kemampuan Tuhan yang tak terbatas. Kata-kata manusia yang terbatas tak mampu mengungkapkan transformasi dari Tuhan yang tak terbatas.
Berbagai upaya manusia seringkali berujung pada jalan buntu. Dalam banyak hal, apa yang kita pretensikan sebagai transformasi, tidak lebih dari pengulangan membosankan dari hal-hal lama. Dengan demikian, kita tidak pernah mengalami transformasi sejati.
Momentum Refleksi
Transformasi dari Allah berisikan rancangan kemanusiaan baru. Paskah menjadi momentum refleksi bagi manusia sebagai warga dunia yang bergumul dalam aktivitas keseharian. Manusia memiliki daya yang terbatas menyikapi dunia yang penuh kerusuhan, penyakit, dan kekacauan yang berujung pada kematian.
Sekalipun demikian, Tuhan menunjukkan bahwa melalui kebangkitanNya telah terjadi transformasi yang dilakukan oleh Tuhan sendiri, yang melampaui dan menembusi batas- batas kematian.
Kebangkitan Kristus membuat hidup menjadi lebih hidup dan merekah. Jejak-jejak karya agung Yesus Kristus harus mampu mendorong pembaruan jati diri umat manusia. Harus diakui, jati diri manusia Indonesia mengalami perubahan dan pergeseran amat signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sayangnya, perubahan ini mengarah pada sesuatu yang negatif. Penampilan yang amat sempurna dari perubahan jati diri itu dapat dilihat lewat rangkaian peristiwa kerusuhan antarkelompok masyarakat, pertentangan antarkampung dan desa, pengeroyokan, pembunuhan sadis, mutilasi, dan berbagai peristiwa sejenis lainnya yang terjadi di berbagai wilayah Tanah Air.
Manusia Indonesia yang dulu selalu dicitrakan lemah lembut, sopan santun, berbudi pekerti luhur, ramah- tamah, menjadi kehilangan makna dalam pengalaman praktis. Kerusuhan dan konflik yang terjadi dalam rentang waktu yang lama dan berulang-ulang menghadirkan sosok manusia Indonesia yang garang, pendendam, pembunuh berdarah dingin, yang mengarah pada tipikal manusia arkais di abad-abad lampau.
Nilai agama dan keluhuran peradaban seakan sirna, pupus, dan sama sekali tak bisa lagi dipresentasikan oleh manusia Indonesia. Krisis yang melanda bangsa selama beberapa tahun terakhir sejujurnya tidaklah hanya krisis politik, ekonomi, kebudayaan, melainkan juga krisis jati diri, krisis identitas. Krisis seperti ini menghantam bagian paling mendasar kehidupan suatu bangsa.
Jika tidak ditangani dengan sungguh-sungguh , bangsa ini akan mengalami kerapuhan luar biasa. Jati diri manusia Indonesia mesti dipulihkan, identitas bangsa mesti diperbaharui. Penderitaan dan kebangkitan Yesus di tengah sejarah adalah untuk membarui manusia, memanusiakan manusia, menjadikan manusia itu benar-benar manusia sebagaimana yang Allah kehendaki. Ia hadir untuk menciptakan kemanusiaan baru yang melalui Nya terwujud damai dan sejahtera (bdk. Efesus 2:15).
Manusia pada awalnya memang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, Imago Dei (Kejadian 1:26,27). Namun, perjalanan waktu telah mengantarkan manusia pada sikap memberontak terhadap Allah. Ia jatuh dan bertekuk lutut pada kuasa dosa. Kesegambaran dengan Allah menjadi sesuatu yang distortif, karena manusia tidak lagi mampu menampilkan sosok sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia.
Upaya Allah dari zaman ke zaman untuk mengembalikan manusia pada jati dirinya tidak sepenuhnya berhasil karena sikap manusia yang keras hati. Mereka gampang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Mereka ambivalen dan inkonsisten dalam menjalankan agama. Yesus Kristus diutus oleh Allah pada zaman akhir ini untuk berbicara dengan manusia.
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dalam menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Ia datang untuk membebaskan manusia dari belenggu kegelapan dan mengantar manusia memasuki kerajaanNya. Ia hadir menjadikan segala sesuatu baru, bahkan barangsiapa yang menghidupi kehidupannya di dalam Kristus, adalah ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Dalam suasana syukur dan sukacita Paskah yang hari- hari ini mewarnai kehidupan kita, perkenankanlah kami mengajak Saudara-saudara untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Perayaan Paskah hendaknya dijadikan momentum dalam memantapkan perwujudan kemanusiaan baru, di tengah-tengah realitas sejarah, agar melaluinya dunia yang inklusif, nondiskriminatif, penuh damai sejahtera dan berkeadaban dapat dibangun.
Mengangkat Harkat
Perayaan Paskah hendaknya mampu mendorong untuk lebih mewujudkan keberpihakan kepada manusia dengan berbagai pergumulan yang di hadapi di tengah kehidupan. Komitmen untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, untuk memberi perspektif masa depan yang baru bagi manusia harus menjadi agenda dan fokus utama dari pelayanan gereja- gereja.
Perayaan Paskah hendaknya dimaknai secara baru dengan kesediaan dan keterbukaan untuk ditransformasi oleh kuasa kebangkitan Kristus, sehingga melaluiNya pemantapan persekutuan lintas denominasi makin terwujud, dan ikatan persaudaraan diantara sesama warga bangsa dapat terus-menerus ditumbuhkembangkan.
Pesan Paskah ini kami akhiri dengan menggarisbawahi Firman Allah: "Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (I Korintus 15:57,58). Selamat merayakan Paskah 2006!

Pdt Dr Richard Daulay(Ketua MPH PGI)
Pdt Dr A A Yewangoe(Sekretaris Umum MPH PGI)

No comments:

Pencapaian Terbaik Manusia !

Pencapaian terbesar hidup manusia adalah ketika nafas hidupnya di dunia ini selesai… dan yang terbaik adalah ketika ia kembali kepangkuan Sa...