Total Pageviews

Sunday, November 12, 2006

Kemunafikan dan Kebajikan

Sudah sejak 1998 bangsa ini seperti mengalami perubahan pandangan dan tingkah laku yang luar biasa...., akan tetapi di balik semua itu ternyata 80% diantaranya adalah "KEMUNAFIKAN" dan 10% "KEBIMBANGAN" dan 10% lagi adalah "KEBAJIKAN", masih mau berkaca...?????.

Saturday, August 19, 2006

61 Tahun Indonesia Merdeka


TangisKu Untuk Ibu PertiwiKu
Hari ini bangsaku merayakan hari Kemerdekaan...nya...,
Upacara pengibaran Sangsaka Merah Putih...seremonial....,
Pesta Rakyat dan kemeriahan membakar rakyat..bangsaKu...,
Semua kegundahan dan penderitaan tiada ada..rasanya lagi....,
Aku menangis untuk bangsaKu........
Aku menangis untuk Ibu Pertiwi.....
Hari ini kembali kulihat dan kudengarkan....kemerdekaan..,
Bangsaku dan rakyat berteriak dan berpesta....kemerdekaan...,
Namun hari ini juga kusadari...teriak dan kemeriahan bangsaKu..,
Kebahagiaan dan kebanggaan...langkah semu bangsaKu.....,
Aku menangis untuk bangsaKU........
Aku menangis untuk Ibu Pertiwi......
Aku menangis untuk PahlawanKu.....
Aku menangis untuk tanah air Ku.....
Aku menangis untuk rakyat bangsaKU.....
Aku menangis untuk INDONESIA.............
Merdeka atau mati......., merdeka..............
Merdeka......, merdeka....., merdeka..........

Thursday, June 22, 2006

Indonesian Politics.... sick !!!


Everythings is still like that.....!!!!!
Who's the Victims of this.....??????

Uang Dan Dosa

From Our Daily Bread, Glorianet.
"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"
Film buatan Inggris berjudul Millions (Jutaan) mengisahkan secara menarik mengenai dua orang kakak beradik yang menemukan sekantong penuh uang, yang tidak jelas siapa pemiliknya. Si bungsu ingin menggunakannya untuk menolong orang miskin, sementara si sulung melihat uang itu sebagai jalan menuju popularitas dan hidup yang enak. Film itu membandingkan secara kontras kebebasan dari roh yang murah hati dengan kefrustrasian dari tangan yang menggenggam. Saat berkhotbah dari Kejadian 3, pendeta saya berkata, “Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah membuat tangan kita menggenggam kuat.” Ajaran Yesus tentang iman dan kemurahan hati menuntun kita untuk membuka tangan. Dia berkata, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Lukas 12:32-34). Kata-kata Tuhan mungkin terdengar begitu radikal, sehingga sulit bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mempraktikkannya. Namun, jika kita benar-benar mencari tuntunan-Nya, Dia akan menuntun setiap langkah kita dan menjaga hati kita dari kekhawatiran. Saya yakin, anak yang murah hati di dalam film itu telah memiliki tangan yang terbuka jauh sebelum jutaan uang jatuh ke tangan mereka.
Lukas 12:13-34
12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus, "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu."12:16 Kemudian Ia menyampaikan kepada mereka suatu perumpamaan, "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya semua gandum dan barang-barangku.12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, engkau memiliki banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir tentang hidupmu, mengenai apa yang hendak kamu makan, dan janganlah khawatir pula tentang tubuhmu, mengenai apa yang hendak kamu pakai.12:23 Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian.12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun Allah memberi mereka makan. Kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung itu!12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta pada jalan hidupnya?12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup melakukan hal yang sekecil itu, mengapa kamu khawatir tentang hal-hal lain?12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi, Bapamu tahu bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.12:33 Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusak ngengat.12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Perda Harus Mengacu Konstitusi

Munculnya berbagai peraturan daerah (perda) bernuansa agama, meresahkan dan sangat berpotensial menyulut konflik di masyarakat. Harus ada keberanian moral, politik, dan ketegasan pemerintah untuk melakukan pengaturan, sebelum bangsa ini benar-benar kehilangan identitasnya.
"Keberanian dan kemauan melihat masalah secara mendalam, yang kurang di Indonesia," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) AS Hikam kepada Pembaruan, Selasa (20/6). Dia menegaskan, harus ada peninjauan kembali terhadap perda-perda bernuansa agama.
Menurutnya butuh pemahaman mengenai otonomi daerah, tentang apa yang menjadi kewenangan daerah. Masalah apa yang seharusnya diurus oleh daerah, dan mana yang tetap menjadi kewenangan pusat, karena menyangkut kepentingan nasional. Dia mengingatkan, masalah kemajemukan merupakan satu hal penting dalam pembentukan negara ini.
"Upaya uniformitas akan mencederai identitas bangsa ini sendiri," ujarnya. Dia juga mengkritik keras dalih para pendukung keberadaan perda bernuansa agama, yang menyebut pembuatan perda-perda itu berdasarkan kesepakatan mayoritas masyarakat di daerah.
Dia menyebut setiap peraturan perundangan harus mengacu pada konstitusi, tidak bisa sembarangan membuat peraturan. "Kalau semua berdasarkan kesepakatan komunitas, negara ini jadi seperti apa. Kalau ada komunitas yang sepakat orang Jawa tidak boleh masuk daerahnya, anda mau apa," tandasnya.
Hikam menegaskan, perda harus dikembalikan sesuai fungsi utamanya, membuat pengaturan yang berdasarkan ciri khas daerah itu sendiri. Tapi masalah agama menyangkut kepentingan bersama, sehingga pengaturannya harus sejalan dengan kepentingan nasional.
"Sejak awal saya sudah ingatkan, masalah perda syariat harus didasari konstitusi. Kalau ada dasar hukumnya, seperti Aceh, sudah jelas. Tapi di luar Aceh, saya tidak setuju. Tapi di Aceh pun, saya tidak setuju ada hukum cambuk. Hal-hal pidana seharusnya tetap mengacu pada hukum nasional. Sementara syariat, hanya menyangkut hukum pribadi, seperti soal warisan, pernikahan," katanya.
Menurutnya masalah perda telah diatur secara tegas oleh undang-undang. Bila tidak sejalan dengan konstitusi, Depdagri bisa mencabutnya.
"Depdagri sebetulnya ngerti atau ngga, karena dia punya otoritas untuk atur hal-hal itu. Kalau tidak tegas, akan muncul terus, merangsang orang membuat aturan-aturan tidak konstitusional lagi," ucapnya.
Secara tegas, Nursyahbani Katjasungkana, anggota Komisi III DPR dari FKB, juga menyebut perda bernuansa agama tidak sesuai dengan konstitusi. Para pendukung keberadaan perda bernuansa agama sendiri, berdalih tidak ada perda syariat Islam kecuali di Aceh. "Memangnya ada Perda syariat Islam. Kalau perda yang mengatur untuk siswa sekolah wajib bisa membaca Al-Quran, apa yang salah. Itu bagus kan," kata Djoko Susilo, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN).
Senada itu juga dikatakan Ferry Mursyidan Baldan, anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG). Dia juga mempertanyakan apakah ada perda yang disebut bernuansa agama.
Beragam dalih dibuat untuk perda-perda yang terindikasi bernuansa agama, misal perda anti pelacuran, yang disebut bukan berdasarkan agama tertentu, melainkan merupakan larangan yang dimuat semua agama. Tapi hal itu dijawab Nursyahbani, bahwa tidak boleh perda mengatur hukum pidana.
Demikian juga masalah pelacuran, perjudian, minuman keras, pornografi, merupakan masalah yang tidak terjadi secara khusus di daerah tertentu saja. "Masalah pelacuran tidak cuma terjadi di satu daerah, di tempat lain juga terjadi masalah pelacuran," katanya. Oleh karena itu pengaturannya menjadi kewenangan pusat, yang juga telah termuat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Depdagri Terus Inventarisasi
Departemen Dalam Negeri (Depdagri) terus menginventarisir peraturan daerah (perda) bermasalah. Tetapi tidak semua perda yang diinventarisir itu dilakukan Depdagri. Pemerintah Daerah Provinsi juga diberi kesempatan untuk menginventarisir perda bermasalah di daerahnya masing-masing.
"Sampai sekarang mereka masih melakukan inventarisasi. Dan jangan lupa ya, tidak semua saya menanganinya. Ada struktur organisasi, bagaimanapun gubernur adalah representasi pemerintah. Kita beri kesempatan, gubernur juga harus diberi peran untuk mengevaluasi perda-perda yang ada di wilayahnya," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mohammad Ma'ruf di kantornya, Jakarta, Senin (19/6).
Pedoman umum dalam mengevaluasi perda bermasalah adalah perda itu tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang di atasnya serta tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
Terkait permintaan DPR untuk segera mengkaji perda bermasalah, Mendagri menegaskan, persoalannya, bukan soal sikap Mendagri. "Kita sudah melakukan langkah-langkah inventarisasi. Kan tidak bisa serta-merta langsung bisa dijawab. Kita harus cek dulu, kayak apa sih perda-perda yang seperti itu, kita akan evaluasi semuanya," ujarnya.

Ucap Syukur


Senantiasalah Hidup dalam Ucapan Syukur, Doa dan Kerja Keras....!!!!

Suatu hari, Tuhan Yesus akan datang kembali ke bumi dari surga, seperti yang telah dijanjikanNya. Ia akan datang untuk menjemput keluarga Tuhan. Yesus akan membangkitkan semua orang milik Tuhan yang telah mati. Kuburan mereka akan kosong. Orang-orang milik Tuhan yang masih hidup, akan ikut pergi bersama mereka. Kita semua akan bertemu dengan Tuhan Yesus di angkasa, dan tinggal bersamaNya selamanya. Orang-orang yang tidak percaya akan tertinggal untuk menghadapi penghakiman Allah. Kita tidak tahu kapan Yesus akan kembali, tetapi kita harus siap, dan menungguNya.
Terima kasih Tuhan hari kemarin Engkau telah menunjukkan kembali Kasih SetiaMu padaku sehingga aku bisa merasakan kembali dekat dengan Tuhan.
Semoga semua yang bermasalah mendapatkan jalan dan pengampunan dari Tuhan sehingga di bebaskan dari dosa-dosa dan kutuk dunia, Amien.

Sunday, May 28, 2006

Simpathy for Jogyakarta

.........
Suara angin yang biasa menghibur itu......
Suara hujan yang biasa meninabobokkan itu......
Suara kerbau dan ternak ku itu........
Suara alam ku itu............, semuanya terkubur........
Tolong.... tolong......... tolong..........
Gusti..... Gusti........ Gusti............
Semoga semua cepat berlalu.........
Semoga semua cepat menghilang...........
Semoga tidak ada tangisan lagi............
Semoga esok masih tersenyum..........
............

"T'DC" Kebesaran Iman Dan Pemikiran

Munculnya reaksi yang di timbulkan oleh beredarnya film The Davinci Code sangatlah beragam, ada pihak yang "HORE" dengan "fakta FIKSI" film ini bahkan ada juga yang "Menolak Keras" beredarnya film ini.
Namun di balik semua itu saya cukup bangga dengan orang Kristen Indonesia yang dengan berbesar hati tidak melakukan hal-hal yang bersifat "Anarkis" untuk memprotes ataupun memberikan tanggapan yang lebih dewasa tentang hal-hal yang menurut iman menjadi suatu "pencobaan secara imajiner".

Fenomena pemikiran yang seakan-akan manusia sanggup menjamah apa yang telah dikerjakan dan akan di kerjakan oleh Tuhan Nya menurut pemikirannya dan manusia mampu menembus semua batas dan takdirnya yang cukup "kecil" dan "mendasar" untuk membentuk suatu masa lalu dan masa depan dan aturan-aturan keagamaan yang menjurus kepada aturan-aturan menurut manusia itu sendiri (apa bedanya dengan budaya??).

Pendek kata kalo' ada yang merasa itu hanya sebatas hal yang tidak ada realitasnya secara "Iman" dan kenyataan!! kenapa harus takut untuk melihat satu peristiwa yang menjadi pembelajaran tentang metode "PENYESATAN" baru yang sejak dahulu sudah pernah ada, mungkin buat Pdt. Ayub Yahya bisa dipakai sebagai suatu bentuk analisa dan sample untuk menjelaskan kepada umat tentang "MindGame" yang sedang dan sudah lama di lakoni sejarah.

Monday, May 15, 2006

L’Chayim! Demi kehidupan!

From Our Daily Bread,

Teman saya Deb dan Bryce diundang oleh beberapa kawan berkebangsaan Yahudi untuk menghadiri makan malam seder [perayaan bangsa Yahudi untuk memperingati keluarnya bangsa itu dari tanah Mesir]. Perayaan ini diselenggarakan oleh para keluarga Yahudi untuk memperingati Paskah pertama mereka di Mesir (Keluaran 12:24-27). Seluruh keluarga terlibat dalam perayaan ini, termasuk anak-anak kecil.
Deb dan Bryce mengira perayaan itu bakal muram, tetapi ternyata perayaan itu sangat meriah. Pada awal santap malam, sepotong roti dibagi dua. Setengahnya dibagi di antara para tamu; bagian lainnya disembunyikan oleh anggota keluarga yang paling muda. Semua orang dewasa mencarinya, sehingga anak itu merasa sangat senang. Bila tidak ditemukan, maka si anak mengangkat roti tersebut di tengah gelak tawa yang riuh. Setelah itu disusul acara cerita dan nyanyian, dan kalimat yang sering diulang-ulang “L’Chayim! Demi kehidupan!”
Mengapa Paskah tidak dirayakan dengan penuh sukacita? Padahal Paskah menandai pembebasan Israel dari perbudakan dan si “pemusnah”!
Saat Yesus dan para murid mengadakan perjamuan malam terakhir, itu juga suatu perayaan Paskah, tetapi dengan nuansa serius. Inilah awal dari banyak peristiwa yang membawa pada pengurbanan-Nya serta penyelamatan kita dari dosa dan Setan.
Dari perbudakan rohani ke pembebasan rohani. Dari kematian ke kehidupan. Ketika merayakan pembebasan kita, kita pun dapat berkata dengan sukacita satu kepada yang lain, “L’Chayim! Demi kehidupan!”.

Keluaran 12:21-30
12:21 Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.12:24 Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu.12:25 Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.12:26 Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.12:28 Pergilah orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.12:30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.

Sunday, May 14, 2006

Berhenti Merokok

Merokok sudah dianggap hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan. Bisa enggak sih seseorang berhenti merokok?

Semua orang sudah tahu bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Tetapi, perilaku merokok tak pernah surut. Lihat saja dalam kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat dijumpai orang merokok. Bahkan, parahnya lagi nih, di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tetap tenang saja mengembuskan asap rokoknya dan sering kali orang-orang yang ada di sekelilingnya tidak peduli.
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan! Dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia berbahaya, dua di antaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.
Asap yang keluar dari pembakaran mengandung gas-gas beracun, seperti karbon monoksida dan larutan kimia lainnya. Karbon monoksida akan menurunkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.
Tembakau berisi zat nikotin yang sangat adiktif (membuat orang ketagihan). Nikotin akan mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Namun, yang lebih membahayakan adalah tar>f 9001<>f 9002f 9001<, sering kali membuat seseorang terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. Gimana caranya berhenti? Memang sulit sih untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Tahap pertama yang mungkin bisa dilakukan ya dari motivasi. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok akan membuat kita mampu tidak terpengaruh godaan merokok yang datang dari teman, media massa, atau kebiasaan keluarga/orangtua. Di dalam website tentang kesehatan remaja, >uon 1under<>f 9001<, ada >f 9002f 9001< yang dapat digunakan untuk berhenti merokok. Bagi kita yang sudah punya keinginan berhenti merokok, kenapa enggak dicoba tips ini?
Harus ada kemauan!
Pilih satu hari untuk mulai berhenti merokok. Dan, pilih lagi keesokan harinya, dan berikutnya….
Sadarlah bahwa nanti kita akan merasa marah, terganggu, dan pengin sekali merokok. Itulah efek nikotin, kita bakal merasa ketagihan. Dia akan gangguin kita terus seperti anak kecil. Cuekin saja! Seperti anak kecil, kalau dicuekin, ia bakal pergi dengan sendirinya.
Pikirkan waktu kita biasanya merokok, saat pesta, sebelum tidur, kumpul sama teman. Cari gimana caranya kita bisa melewati keadaan tersebut tanpa rokok. Mungkin dengan mengunyah chewing gum, main play station, atau yang lainnya yang bisa membuat tangan atau mulut kita sibuk. Cari teman yang juga pengin berhenti merokok.
Hindari teman-teman yang selalu mendorong kita untuk merokok. Jangan takut tubuh bakal gemuk. Kalau jadi gemuk, bisa kita kecilkan lagi setelah kita bebas dari rokok.
Berbanggalah bahwa kita tidak merokok.
Kalo gagal? Jangan khawatir! Coba renungkan kenapa kita gagal. Pikirkan bagaimana kita bisa menang lain waktu. Dan, coba lagi! Ingat, kemenangan jauh lebih prestise buat kita.

Kekuatan Seorang Ibu

From Our Daily Bread,

Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya,.

Istri saya, Carolyn, dan saya, berjalan-jalan di taman pada suatu pagi. Tiba-tiba kami melihat seekor induk tupai berlari cepat melalui kawat listrik sambil membawa bayi di mulutnya. Ia membawa tupai kecil ini ke sarang baru yang telah dibuatnya di sebuah pohon. Kemudian ia kembali berlari melalui kawat itu untuk mengambil seekor bayi lain dari sarang lama dan membawanya ke rumahnya yang baru. Ia berlari pulang-pergi sampai ia menaruh keenam bayinya di rumah mereka yang baru. “Menjadi ibu memang berat!” desah Carolyn.
Memang benar. Kesakitan waktu melahirkan baru merupakan awal. Betapa pentingnya seorang ibu memerhatikan hidup kerohaniannya sendiri sehingga ia dapat mengasuh anak-anaknya! Ya, di atas semuanya, seorang ibu harus memelihara jiwanya—untuk bertumbuh dalam hikmat dan pengetahuan tentang Allah.
Susanna Wesley adalah seorang ibu yang sibuk dengan 19 anak. Namun ia selalu menyisihkan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan Allah. Bahkan, kadang-kadang ia melewatkan waktu di atas kursi dengan celemek masih di atas kepalanya, untuk berdoa. Pada saat itu tidak seorang anak pun berani mengganggunya!
Wanita yang digambarkan dalam Amsal 31 sangat menjunjung tinggi hikmat, kebaikan, dan hormat kepada Tuhan (ayat 26,30). Pada hari ini, marilah kita menghargai para wanita dalam hidup kita yang membagikan hikmat mereka, menunjukkan kasih kepada kita, dan yang di atas semuanya itu berusaha untuk memuliakan Tuhan.

Amsal 31:26-31
31:26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.31:27 Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.31:28 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:31:29 Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.31:31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Cup Joy For Reds

Liverpool have won the FA Cup for a 7th time after Pepe Reina saved three of West Ham's penalties after a stoppage time goal from Steven Gerrard had made it 3-3 and taken the game into extra time and then penalties.
Reina was the hero as he stopped penalties from Zamora, Konchesky and Ferdinand and successful penalties for Dietmar Hamann, Steven Gerrard and John Arne Riise gave the Reds the win. It had looked they would suffer cup heartache after West Ham had taken a 3-2 lead midway through the second half, but Steven Gerrard pulled them back from the brink with a superb 35 yard drive in stoppage time. There was good news for the Reds prior to kick off when Xabi Alonso was passed fit to start in this the 125th FA Cup Final. Alonso had been a doubt after picking up an injury last Sunday at Portsmouth, but his availability meant that Rafa had more options and was able to deploy Steven Gerrard on the right side of midfield. It was Liverpool who made most of the early running and we'd had only a minute when Gerrard's surging run down the right brought a rash tackle and a free kick for the Reds in a dangerous position. Nothing was to come of that, but the Reds continued to press and a cross from Gerrard just minutes later caused a moment of panic in the West Ham defence. The Hammers responded with a run and shot from Marlon Harewood, but Liverpool were quickly back on the attack and a foul on Gerrard lead to a free kick from Riise that needed a brave block from a West Ham defender. West Ham were slowly working their way into the game and they began to cause Liverpool problems. And they gave the Reds a real problem when in the 20th minute they took the lead courtesy of an own goal from Jamie Carragher. It came when Scaloni broke free on the right and in trying to clear his low cross, Carragher put through his own net. The Reds were rocked and hopes of a 7th FA Cup success seemed to be evaporating when West Ham made it 2-0 through Dean Ashton in the 28th minute. Ashton getting his chance to score from close in after Reina had only been able to parry Etherington's shot. Liverpool needed to respond and that they did when Djibril Cisse pulled a goal back in the 32nd minute. It was Cisse's 19th goal of the season and he won't have scored many better or more important than when he lashed the ball past Hislop from Gerrard's deep cross. The Reds came out for the second half with thoughts of an equalizer, but they had a superb double stop from Pepe Reina to thank for keeping them in the game in the 46th minute. It seemed inevitable Harewood would score has he shot from point blank range, but Reina saved and then got up to stop Benayoun's follow up. It proved to be a pivotal moment in the game because we then had Liverpool's best spell of the game and they got themselves level with a brilliant goal from Steven Gerrard. It came in the 54th minute after Gerrard steamed in to smash in Morientes' knock down. The Reds scented victory, but they would have their hard work was undone in the 64th minute when Paul Konchesky made it 3-2 to West Ham. It's unlikely Konchesky was intending to do anything but cross the ball, but the flight of the ball beat Reina and went in at the far post. You wondered if Liverpool could comeback again and as the clock ticked down it looked unlikely. But just when it looked like West Ham would win the cup, Steven Gerrard produced a moment of absolute magic with a 90th minute equalizer. Gerrard must have been fully 35 yards out when he smashed a half volley past Shaka Hislop. It must be one of the best goals ever seen in the FA Cup. Liverpool had a lifeline and we headed into extra time. Extra time was largely dominated by the Reds, but as hard as they tried they just couldn't avoid penalties. Riise, Hyypia, Kromkamp and Morientes all went close to winning it for the Reds in extra time, but we would have to endure dreaded penalties to find out the winner of the FA Cup. That wasn't before Liverpool suffered another scare though when Harewood headed against the crossbar. Liverpool by now are used to high pressure shoot outs, but it doesn't make them any more bearable. But Pepe Reina eased the nerves of Reds fans by saving three of West Ham's four penalties to take the cup to Anfield. What a season it's been. Liverpool can sign off knowing it's been hugely successful.

Friday, May 12, 2006

Pemimpin Atau Pengikut

From Our Daily Bread, Glorianet.

Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!”

Seorang teman dekat bertanya kepada Gandhi, “Jika kau begitu mengagumi Kristus, mengapa kau tak mau menjadi orang kristiani?” Konon Gandhi menjawab, “Bila aku bertemu dengan seorang kristiani yang benar-benar mengikut Kristus, aku akan mempertimbangkannya.”
Namun, bukankah itu yang diharapkan dari seorang kristiani—mengikut Kristus? Joe Stowell, mantan pimpinan Moody Bible Institute menulis dalam buku Following Christ: “Banyak di antara kita yang menghidupi iman kita seolah-olah Kristus hadir untuk mengikuti kita. Bahkan kita percaya bahwa Kristus hadir untuk memenuhi kebutuhan kita …. Bentuk tersamar dari agama yang melayani diri sendiri ini menempatkan Kristus hanya sebagai salah satu kebutuhan hidup, yang dapat menambah dan memberi daya pada impian-impian kita.”
Ketika Yesus memanggil murid-murid untuk mengikuti-Nya, Dia menghendaki agar Dialah yang memimpin serta mengarahkan mereka; dan mereka mengikuti-Nya (Lukas 5:27). Seperti para murid itu, kita harus meninggalkan keinginan kita, taat kepadanya, dan memilih untuk “kehilangan” nyawa bagi-Nya (17:33).
Bila tak direnungkan dengan sungguh-sungguh, hal ini mungkin terdengar mudah dilakukan. Namun kenyataannya, kita tidak mungkin melakukannya sendiri. Hanya dengan memilih untuk melepaskan rencana-rencana kita sendiri setiap hari dan memercayai pimpinan Roh Kudus, kita dapat bekerja sama dengan Dia yang berkarya dalam hidup kita.
Demikianlah cara Allah mengajar kita agar menjadi pengikut-Nya yang taat, dan bukannya menjadi pemimpin.

Lukas 5:27-32
5:27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di tempat pemungutan cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"5:28 Lewi pun bangkit dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.5:29 Kemudian Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Menjadi Emas di hadapan Allah

By, Desmon Silitonga

Rangkullah Kesulitan & Ujian Ketika Itu Datang

Kesulitan merupakan ramuan yang mujarab yang menujukkan pribadi seseorang yang paling dalam. Dengan kesulitan maka akan terlihat dengan jelas bagian terdalam dalam diri seseorang, karena terkadang ketika kesulitan tidak datang, maka kecenderungan seseorang akan selalu berada dipermukaan kehidupannya. Kesulitan akan semakin memurnikan orang, karakter, sifat, perilaku dan yang terutama akan membuat kita semakin menyadari siapa kita dan siapa Allah.
Tetapi anehnya, tidak seorang pun ingin mengalami kesulitan, kesusahan, tekanan-tekanan kehidupan, menghadapi pergumulan, dan inginnya kita (termasuk saya) hidup dengan normal-normal saja dan kalau bisa senang terus. Itu memang baik, tetapi ketika itu yang terus kita inginkan, maka kita sedang memelihara bom waktu yang akan siap meledak setiap saat dan akan menghancurkan kita sendiri. Mengapa? Karena, jika kita tidak mengalami kesulitan, maka kita tidak akan pernah tahu apa artinya berserah dan ada kekuatan yang lebih besar dari apa pun yang kita miliki.
Ayub adalah teladan dalam kitab suci yang telah lulus menjalani setiap cobaan dan kesulitan yang begitu beratnya dan penderitaan yang begitu mengenaskan menimpa Ayub yang begitu kaya dan terkenal, tetapi di saat-saat kritis sekalipun dalam hidupnya, dia tetap percaya dan memandang kepada Allah. Dan kesulitan itu tidak membuat dia semakin mempercayai Allah, dengan peryataannya “Sebab Ia tahu jalan hidupku, seandainya Ia menguji aku maka aku akan timbul sebagai emas.” (Ayub 23:10). Ujian telah membuat Ayub tidak hanya menjadi kesukaan bagi Allah, berkat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, tetapi Ayub telah muncul sebagai emas yang memberi kemilau bagi orang2 yang mengalami hal2 seperti yang dialami Ayub.
Jika kita ingin membuktikan apakah emas murni atau tidak, maka emas harus melalui proses pengujian yang sangat panjang, harus dilebur dengan temperatur yang sangat tinggi, ditekan dengan tekanan yang sangat tinggi, dan hal ini tidak hanya dilakukan dalam sekali proses, tetapi harus melalui proses yang berulang-ulang, sehingga hanya melalui proses yang berulang-ulang itulah maka akan dihasilkan emas yang benar2 murni.
Demikian juga Allah. Allah ingin kita menjadi emas di hadapanNya. Keselamatan memang sudah kita miliki, tetapi Allah tidak puas jika kita hanya hidup dalam keselamatan itu, tetapi Allah ingin kita juga semakin dewasa di dalam mengenal Dia. Dan hal itu hanya melalui proses-proses ujian dalam hidup yang tentunya ujian-ujian itu, bisa melalui kesulitan2 yang kita alami. Melalui ujian itu, Allah ingin membongkar semua karakter2 kita yang kotor dan menggantikannya dengan karakter yang semakin kuat dan murni. Namun, kita sering kali tidak bisa melihat ini sebagai sebuah keuntungan. Kita cenderung marah, tidak mau menerima, menolak, menyalakan keadaan, dan bahkan menyalakan Allah. Mengapa ini bisa terjadi? Karena kita tidak ingin zona kenyamanan kita terganggu dan diusik. Hal ini adalah natural dan itulah kemanusiaan kita sesungguhnya dan betapa lemahnya kita.
Kita akan selalu protes seperti kisah orang Israel ketika mereka dalam kondisi terjepit ketika mereka akan menyeberangi laut teberau tetapi di sisi lain mereka sedang dikejar oleh tentara-tentara Mesir. Reaksi bangsa itu sungguh sangat memalukan, karena bukannya berharap kepada Allah, melainkan menyalahkan Musa (Kej 14:10-12) dan seperti itu juga kita, ketika kita dalam keadaan terjepit, kecenderungannya kita akan selalu mempersalahkan orang, keadaan, dan menyesali apa yang kita sudah jalani. Ini manusiawi, tetapi sekali lagi, jika kita mau percaya, Allah sesungguhnya siap dan berjaga-jaga untuk meluputkan kita. Allah tidak menyukai sikap yang mencari kesalahan orang lain, keadaan, ketika keadaan terjepit. Melainkan Allah sangat mencintai orang yang terus menaruh harapan kepadaNya, walaupun terkadang harapan dan pertolongan itu tidak kunjung datang.
Itulah sisi kemanusiaan kita, tetapi Allah siap terus mengajari kita, bahwa jika pun kesulitan dan keadaan2 terjepit datang, peluklah itu dan pandanglah Allah. Tekanan2 kehidupan, tekanan financial, tekanan pergaulan, keluarga, hubungan2, merupakan bunga2 kehidupan yang akan silih berganti kita alami. Tetapi jika kita percaya ada Allah, ada kekuatan yang akan membuat kita semakin murni seperti emas dihadapan-Nya jika kita mau taat, maka kita akan terus bersukacita, berpengharapan, tidak mengasihi diri sendiri ketika semua kesulitan itu datang. Rencana Allah adalah rencana yang kekal dalam kehidupan kita, dan semua kesulitan itu tidak akan menggagalkan rencana-Nya berlaku atas hidup kita. Oleh karena Allah baik dan Dia akan selalu baik. Dia siap menolong kita dan menjadikan kita menjadi emas dihadapan-Nya, jika kita terus menghidupi artinya beriman, berpengharapan di dalam Dia, dan berserah di hadapan Dia. Biarlah segala tekanan dan ujian yang boleh terjadi di dalam kehidupan kita, tidak menyurutkan kita untuk mengasihi Allah, tetapi semakin menghormati Dia, memuji Dia, mengagungkan Dia, walaupun memang terkadang sulit, tetapi itulah bagian kita. Jangan katakan mengapa, tetapi katakanlah, biarlah Tuhan rencana-Mu yang terjadi dalam hidupku.
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa.” (Ibrani 4:15)
Allah lebih tahu setiap detail kesulitan2 kita, Dialah yang menciptakan kita dan Dia tahu kita siapa dan lebih mengerti dan paham segala kesakitan dan kelemahan2 kita, dan Dia ingin menolong kita, jika kita mau tetap berharap kepada-Nya.

Saturday, May 06, 2006

Cara Memulai Hari Yang Baru

By, Derek Prince,

“Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” Mazmur 5:4

Bagaimana anda memulai setiap hari yang baru? Apakah begitu bangun anda segera mulai dengan berbagai kesibukan sambil mencoba menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus? Apakah karena begitu terburu-buru, anda seringkali kehabisan napas, dan kehabisan kesabaran lalu menjadi jengkel terhadap istri atau suami anda, marah-marah kepada anak-anak, dan bingung menghadapi masalah yang timbul? Apakah anda memulai hari yang baru dalam keadaan kurang siap, kurang sigap dan khawatir mengenai apa yang akan anda hadapi?
Penyebab dari semua itu sebenarnya sederhana saja. Anda tidak memulai hari anda secara benar. Cobalah belajar dari Daud: “TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku.” Setiap hari hal yang pertama dilakukan oleh Daud adalah berseru kepada Tuhan, yaitu memperdengarkan suaranya kepada Dia. Kata-katanya yang pertama pada setiap hari yang baru ditujukannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia.
Selanjutnya Daud berkata: “Pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” Sungguh suatu cara yang amat bijak untuk memulai hari yang baru! Perdengarkanlah suara anda kepada Tuhan dalam doa. Lalu ajukanlah semua permohonan anda kepada-Nya. Kemukakan kepada-Nya hal-hal yang harus anda lakukan pada hari itu. Serahkanlah kepada-Nya masalah-masalah serta kesulitan yang kemungkinan akan anda hadapi. Serahkan keputusan-keputusan anda kepada-Nya pula.
Kemudian, seperti halnya Daud, anda akan dapat menunggu dengan penuh harap. Anda akan mampu menyongsong hari itu dengan penuh semangat karena yakin akan mendapat jawaban Tuhan atas doa-doa yang telah anda ajukan kepada-Nya di pagi hari itu.
Ada sebuah pepatah dalam bahasa Yunani yang mengatakan: “Permulaan yang baik merupakan separuh dari seluruh pekerjaan itu sendiri.” Demikian pula halnya dengan cara kita menjalani kehidupan ini setiap hari. Cara kita memulai suatu hari yang baru menentukan hampir segala yang akan terjadi di sepanjang hari itu. Jarang sekali akhir dari suatu hari akan lebih diberkati daripada permulaannya sendiri. Oleh karena itu, mulailah setiap hari yang baru dengan memperdengarkan suara anda kepada Tuhan.

Friday, May 05, 2006

Hindari Eksklusivisme Agama

From Glorianet,
Agama-agama hendaknya lebih berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pembawa solusi dan bukannya menjadi bagian dari konflik atau masalah bangsa dan negara. Agama juga diharapkan berperan dalam menyelamatkan dan membangun proyek "rumah" Indonesia secara utuh yang belum selesai.
Untuk menyelamatkan dan membangun "rumah" Indonesia, pendekatan ideologis dengan semangat menutup diri terhadap agama atau kelompok masyarakat lainnya, harus dihindari. Sebaliknya, yang diharapkan adalah inklusivisme, yakni mau membuka diri terhadap agama dan kelompok yang lain.
Hal itu dikemukakan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Komarudin Hidayat dalam peluncuran dan bedah buku berjudul Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-1942, Sebuah Minoritas yang Percaya Diri di kampus Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Selasa (2/5). Selain Komaruddin, hadir dalam bedah buku tersebut adalah Romo Dr Eddy Kristiyanto OFM (ahli sejarah gereja dari STF Jakarta), Pdt Dr Jan S Aritonang (ahli sejarah gereja dari STT Jakarta) dan penulis buku itu, Prof Dr Karel Steenbrink dari Fakultas Teologi Universitas Utrecht, Belanda.
Komarudin Hidayat mengingatkan, eksklusivisme agama akan sangat berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi, ketika negara sebagai sebuah state gagal, masyarakat akan mencari etno baru dan salah satunya adalah agama.
Celakanya, ketika orang mulai masuk dalam eksklusivisme agama, yang menonjol adalah emosi, lalu melihat segala sesuatu menjadi hitam-putih, sehingga yang tidak sewarna dipandang sebagai musuh. Itu sebabnya, bangsa sulit terbangun menjadi sebuah rumah yang menjadi tempat bernaung bagi semua, jika dikelola oleh mereka yang tergolong ideolog.
Fenomena yang terjadi sekarang, kata Komarudin, ada sejumlah pemimpin yang menggunakan simbol agama sebagai alat memancing emosi semata, tetapi kehidupannya sendiri tidak mencerminkan nilai-nilai sejati dari agama tersebut. Padahal, sekali membawa agama ke dalam urusan pemerintahan, akan sangat sulit menariknya kembali.
Membuka Diri
Tokoh nasional, Frans Seda yang hadir dalam peluncuran buku yang diterbitkan Ledalero, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur ini, pada kesempatan pertama juga telah melontarkan pentingnya inklusivisme beragama tersebut. Frans Seda menyebutkan, salah satu kiat agama Katolik bisa diterima dalam masyarakat di Indonesia sejak prakemerdekaan adalah sikap inklusif.
Dikatakan, inklusivisme orang-orang Katolik itu ditunjukkan melalui perannya dalam masyarakat, seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan yang diperuntukkan bagi semua orang tanpa melihat perbedaan dan bukan untuk orang Katolik semata. Menurutnya, orang-orang Katolik selalu membuka diri terhadap kelompok masyarakat lainnya dari agama yang berbeda dengan pendekatan emansipatif dan integrasi.
Di sisi lain, Frans Seda juga menyatakan orang-orang Katolik di Indonesia meskipun termasuk golongan kecil, tetapi selalu percaya diri. Tokoh asal Flores itu mengaku tidak setuju dengan dikotomi minoritas dan mayoritas. Alasannya, peran dalam perjuangan dan membangun bangsa itu sama, tidak mengenal mayoritas-minoritas.
Buku yang ditulis Karel Steenbrink terdiri dari 1.500 halaman banyak dipuji para pembicara yang membedah buku tersebut. Pdt Dr Jan S Aritonang misalnya, menilai buku tersebut sangat bermutu, karena tidak hanya menyajikan kehidupan orang-orang Katolik semata, tetapi juga tentang pertemuannya dengan agama-agama lainnya, baik Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Buddha serta agama-agama asli Nusantara.
Secara khusus, Jan Aritonang juga menyatakan kekagumannya terhadap orang-orang Katolik yang bisa tampil inklusif dengan sejumlah organisasi sosial maupun organisasi politik, serta kemampuan Gereja Katolik mengelola konflik internal hingga keutuhannya tetap terjaga. "Kami orang-orang Protestan harus banyak belajar dari Katolik. Buku tersebut juga secara jujur menyajikan fakta sejarah bahwa orang-orang Katolik di Flores justru lebih banyak belajar dari para saudagar Islam soal perdagangan dan ekonomi," ujarnya.
Secara khusus, Romo Eddy Kristiyanto juga menilai karya Karel Steenbrink tersebut sangat bagus untuk direfleksikan kembali bagi kalangan Katolik sendiri. Dalam buku tersebut disajikan bagaimana peran kaum awam Katolik justru sangat besar dalam periode 1808 hingga 1942.
Dia menyatakan kecewa dengan kondisi sekarang karena urusan Katolik lebih didominasi kaum klerus (berjubah) dan dilakukan dari atas ke bawah. Dia berharap ke depan, para petinggi Gereja Katolik di Indonesia bisa merenungkan kembali untuk memberi peran yang besar bagi kaum awam sehingga gereja tumbuh dari bawah ke atas.
Karel Steenbrink sendiri bukanlah orang baru di Indonesia. Dosen Universitas Utrecht, Belanda tersebut sejak tahun 1970 sudah masuk ke Indonesia, bahkan pernah menjadi dosen tamu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang menjadi UIN Ciputat Jakarta 1981-1988. Dia juga pernah menulis soal pesantren di Indonesia.

Tuesday, May 02, 2006

Kebebasan Beragama Bukan Diberikan Pemerintah

From, Glorianet

Kebebasan beragama bukanlah diberikan pemerintah, melainkan merupakan anugerah Tuhan untuk manusia. Sangat disayangkan jika sekelompok orang dengan cara sistematis dan terang-terangan merusak anugerah Tuhan itu dengan melakukan kekerasan, teror, mengancam, membatasi gerak orang lain untuk melaksanakan ibadahnya. Ini berarti mereka melawan anugerah Tuhan.
Demikian dikatakan pendiri Pusat Pengkajian Reformed Bagi Agama dan Masyarakat, Pdt DR (HC) Stephen Tong dalam seminar Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kebebasan Beragama di Jakarta, Jumat (28/4) malam. Pembicara lain dalam acara tersebut cendekiawan muslim Prof Dawam Rahardjo, pakar hukum Prof Dr JE Sahetapy, dan teolog Pdt Benyamin F Intan PhD.
Menurut, Pdt Tong demikian dia biasa dipanggil, kebebasan beragama merupakan hak asasi setiap manusia yang sudah melekat pada dirinya sejak lahir, bukannya diberikan oleh pemerintah yang merupakan kemauan politik. "Bila ada orang Kristen ingin masuk Islam, silahkan keluar. Bila orang Islam mau masuk Kristen, masuk saja. Itu baru kebebasan beragama," lanjutnya.
Dikatakan, kebebasan beragama berarti kebebasan orang untuk memilih dan masuk ke dalam agama yang ingin dianutnya, juga berarti kebebasan orang untuk keluar dari agama yang saat ini sedang dianutnya untuk pindah ke agama lain yang menurut pilihan hatinya adalah tepat bagi dirinya.
HAM untuk berpindah agama ini dengan jelas tertuang dalam Deklarasi HAM Universal PBB yang mengatakan, "setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama, dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dengan cara mengajarkannya, mempraktekkannya, melaksanakan ibadahnya dan mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri." Sedang di Indonesia kebebasan beragama tertuang di konstitusi UUD 1945.
"Saudara harus memperhatikan hal ini, baik kau berada di kalangan penguasa atau kalangan rakyat, ingatlah bahwa hak beragama bukan pemberian pemerintah, kebebasan beragama bukanlah pemberian pemerintah. Pemerintah tidak layak memberi hak bebas beragama kepada manusia. Bebas beragama sudah dimiliki oleh manusia, tidak perlu mengaisnya dari pemerintah. Kuasa pemerintahan pun diberi oleh Allah. Ketahuilah jauh sebelum Allah memberikan hak apa pun Dia telah memberikan hak bebas beragama kepada manusia," paparnya.
Ditegaskan, manusia dicipta oleh Allah, maka manusia mempunyai kebebasan untuk menyembah Allah, ini adalah hak beragama. Seturut dengan apa yang manusia terima di dalam hati nurani dan pemahamannya terhadap kebenaran dalam iman, lahirlah penyembahan.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam 1945, Prof Dawam Rahardjo menilai, kebebasan beragama merupakan HAM yang sekarang tidak lagi dilindungi negara. Padahal sejak adanya UUD 1945, hal itu sebenarnya sudah dinyatakan sebagai hak sipil setiap warga negara. "Jadi, kita sebetulnya sudah lama punya konstitusi yang menjamin kebebasan beragama sebagai salah satu hak sipil yang harus dilindungi negara," katanya.
Namun akhir-akhir ini, hak sipil dalam kebebasan beragama itu tidak kunjung dipahami, tidak saja oleh masyarakat luas, tapi juga oleh para pemimpin negara ini, termasuk Menteri Agama. Dia tidak mengetahui apa pengertian hak sipil itu sehingga melakukan pelanggaran atas hal sipil orang lain. "Kemarin kami mensomasi Menteri Agama dan akan kami tingkatkan membuat tuntutan ke pengadilan, kami akan minta agar Menteri Agama diberhentikan," ujarnya.

Naomi

From Our Daily Bread

Seorang bijak pernah berkata kepada saya, “Jangan cepat menilai apakah sesuatu itu berkat atau kutuk bagi kita.” Kisah Naomi mengingatkan saya akan hal tersebut.
Nama Naomi berarti “kegembiraan saya”. Namun, ketika hal-hal buruk menimpanya, Naomi ingin mengganti namanya untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ia alami. Setelah suami dan putra-putranya meninggal, Naomi menyimpulkan, “Tangan Tuhan teracung terhadap aku!” (Rut 1:13). Ketika orang-orang menyapanya, ia berkata, “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku” (ayat 20).
Naomi tidak menilai keadaannya berdasarkan identitasnya
sebagai pengikut dari satu-satunya Allah yang sejati dan yang telah menyatakan kasih yang tak kunjung padam kepada bangsa-Nya. Ia justru melakukan hal yang cenderung dilakukan oleh sebagian besar dari kita: Ia menilai Allah berdasarkan keadaan yang ia alami. Dan ia salah menilai. Tangan Tuhan tidak teracung kepadanya. Kenyataannya, Naomi justru mendapat harta Allah yang belum ia temukan. Meskipun Naomi kehilangan suami dan kedua putranya, ia diberi sesuatu yang sama sekali tak diduganya—seorang menantu perempuan yang setia dan seorang cucu yang akan menurunkan Juru Selamat.
Dari kisah hidup dan pengalaman Naomi, kita dapat melihat bahwa kadang-kadang hal terburuk yang menimpa kita dapat membuka pintu bagi Allah untuk memberikan hal yang terbaik dalam hidup kita.


Rut 4:13-22

4:13 Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.4:14 Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.4:15 Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki."4:16 Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.4:17 Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.4:18 Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan Hezron,4:19 Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab,4:20 Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,4:21 Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed,4:22 Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.

Monday, May 01, 2006

MayDay, Kebangkitan Buruh

Setiap tanggal 1 Mei, seluruh buruh diseluruh dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau Mayday. Menurut Wikipedia, di beberapa negara hari buruh merupakan hari libur tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, yaitu Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja. Bersama dengan para pekerja, McGuire lalu melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat".
Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan mulai mengorganisasi para tukang kayu dengan mendirikan sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain, kemudian merencanakan hari libur untuk para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.
Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya. Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.
Sementara 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 [1], menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.
Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:
Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

Di Indonesia, peringatan Hari Buruh tanggal 1 Mei baru dilaksanakan pada tahun 1920. Namun, pada masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia. Dan tanggal 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei, para buruh yang sudah terorganisir kembali memperingatinya dengan aksi demonstrasi di berbagai kota.
Pada tahun 2006 ini, peringatan Hari Buruh Internasional bertepatan dengan adanya rencana pemerintah untuk melakukan revisi Undang-undang Ketenagakerjaan N0. 13/2003. Rencananya para buruh se Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang rencana revisi UUK.
Diperkirakan sekitar 30.000 buruh akan melakukan demonstrasi di tujuh titik Bundaran Hotel Indonesia (HI), Perempatan Sarinah, gedung DPR/MPR RI, Istana Wakil Presiden dan Istana Presiden. Menghadapi aksi demo buruh itu, Polda Metro Jaya menetapkan keamanan situasi di ibukota Jakarta sebagai Siaga Satu.
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Firman Gani, unjuk rasa buruh akan berjalan aman dan lancar. Apalagi, sebelumnya sejumlah serikat buruh juga berjanji tidak akan bertindak anarkis saat berdemonstrasi. Pada aksi demonstrasi buruh, aparat keamanan yang akan diterjunkan mencapai 21 ribu pasukan dari TNI/Polri yang akan ditempatkan disetiap titik-titik rawan. Pihaknya, akan memberlakukan tembak ditempat jika aksi massa buruh berlaku anarkis, sehingga membahayakan dan mengancam nyawa aparat petugas.
Hal itu merupakan proses hukum yang berjenjang dilakukan kepolisian. Sementara bagi mereka yang terlibat dalam pengrusakan polisi akan menindak sesuai dengan aturan hukum.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengaku sudah menyiagakan anggotanya untuk membantu polisi setelah diterapkanya status siaga satu. Penugasannya akan disesuaikan dengan keamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Sedangkan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso berharap agar para buruh yang berdemo mewaspadai kemungkinan penyusupan pihak tertentu dan meminta warga Jakarta tetap tenang menjalankan aktifitasnya seperti biasa. "Diharapkan agar warga Jakarta tidak terpancing provokasi dari pihak tertentu," tegasnya.
Memperingati Hari Buruh Sedunia, sekitar 15 ribu buruh yang tergabung dalam Komite Buruh Cisadane Tangerang sudah melakukan persiapan. Menurut Ketua Komite Buruh Cisadane, Sunarno para buruh yang terlibat aksi mogok terdiri dari para buruh yang berada di kawasan Kabupaten dan Kota Tangerang. Para buruh tersebut melakukan demo ada yang sudah mendapat ijin dari perusahaan, ada yang bolos dari pekerjaan. Untuk dana persiapan demo diperoleh dari sumbangan buruh sebesar Rp 10 ribu dan mereka sudah mendapat ijin dari Kepolisian Tangerang.
Sedangkan Sekjen Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Idin Rosyidin mengatakan perayaan Hari Buruh tahun ini bertepatan dengan momentum penolakan amendemen UU Ketenagakerjaan. Dan untuk merayakan Mayday itu, KSBSI akan melakukan demo besar-besaran.

MayDay


MAYDAY.......
S.O.S ......

Sebait Selebaran

Aku Masih Disini....

Sudah berapa lama aku disini.....,
Matahari ... sudah berapa lamakah disini....
Mengapa disini ramai sekali.......
Heii...., kenapa aku ada disini.....

Sudah lamakah aku disini......
Kenapa rambutku ..., kulitku.....
Kenapa aku takut sekali.....
Heii..., sudah lamakah ini....

Kenapa sepi sekali......
Aku dingin sekali disini......
Ada apa dengan matahari......
Aku .. gelap sekali disini.....

Gerrard Eyes Prem Title

Liverpool midfielder Steven Gerrard has set his sights on winning the Premiership title.
The midfielder was named the PFA Player of the Year last week after another hugely impressive personal season, and he has the opportunity to add the FA Cup to his collection of silverware when The Reds take on West Ham next month.

Winning the UEFA Champions League last year persuaded Gerrard to turn down interest from Chelsea and stay at Anfield, and he remains convinced he made the right decision.
But, reflecting on his career to date, the England man admitted he would not be totally satisfied until he won the league.
"Yes I've been quite successful and things are going well, but I want more trophies and winners' medals and I believe I will achieve that with Liverpool," he explained in The Daily Star.
"It was a big decision to stay at Liverpool, but I made that decision on the basis that I felt we had the right manager in charge in Rafa Benitez and I haven't regretted that for a moment.
"I believe in him and have full confidence in him. I know I can achieve my ambitions at Liverpool.
"There's only one thing missing from my collection and that's The Premiership.
"That's the one I badly want and I know the fans do too. But that doesn't mean I don't want others. I'm very greedy for trophies."
After Liverpool had knocked his side out of the FA Cup, Chelsea boss Jose Mourinho claimed that The Reds were not capable of sustaining a consistent enough run to win The Premiership, but Gerrard believes that his team can challenge for the top honours in the next couple of seasons.
"I think it is our challenge to prove Mourinho wrong in that respect," said the Liverpool skipper.
"Chelsea are a fantastic team and then you also have Manchester United and Arsenal, so winning The Premiership is going to be really difficult.
"But we have a hungry manager and a hungry set of players and I know Rafa is going to strengthen in the summer.
"I think if you look at the points gap last year and you look at it this year we are a lot closer.
"That makes me know we can have a go at the league in the next couple of seasons and we feel we can really achieve our objectives in the coming years."
Gerrard is also ambitious to succeed at international level, and he feels that England have a golden opportunity to land the biggest prize in football this summer.
"With the World Cup being in Germany this summer it must be our best chance to win it for a long time," he observed.
"We have got to make the most of the tournament being held in Europe."

Saturday, April 29, 2006

Mahkota Yang Dipersembahkan

from our daily bread,

Suatu kali pada masa pemerintahannya, Ratu Victoria dari Inggris mendengarkan khotbah yang dibawakan oleh seorang pendeta. Khotbah itu adalah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Orang-orang yang duduk di dekat tempat khusus sang ratu dapat melihat bahwa ratu berlinang air mata.
Seusai kebaktian, ia ingin bertemu dengan pendeta itu seorang diri. Ketika melihat perasaan sang ratu yang begitu mendalam, sang pendeta lalu menanyakan alasan sang ratu begitu terharu. Ratu menjawab, “Karena khotbah Anda tentang kedatangan kembali Sang Raja dunia yang tak bercela itu, saya berharap saya masih hidup ketika Dia datang kembali sehingga saya dapat meletakkan mahkota saya di kaki-Nya!”
Ada upah yang besar untuk pelayanan yang setia, yang melibatkan tindakan dan motif kita. Upah-upah ini, yang disebut sebagai “mahkota” dalam Perjanjian Baru, akan didapat oleh mereka yang telah menerima hadiah kehidupan kekal.
Mungkin Anda akan berkata, “Saya tidak mengharapkan upah atas apa pun yang saya lakukan untuk Kristus.” Sudahkah Anda merenungkan apa yang dapat Anda lakukan dengan mahkota apa pun yang Anda terima hari itu? Tidak akan ada tempat memajang piala di surga; tidak akan ada sorak kemenangan terhadap prestasi duniawi. Para pendosa yang telah ditebus akan mendapatkan sukacita yang luar biasa karena dapat melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya sembari berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa” (Wahyu 4:11).


Wahyu 4:6-11

4:6 Di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.4:8 Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."4:9 Setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan hidup selama-lamanya,4:10 maka sujudlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata,4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan karena kehendak-Mu, semuanya itu ada dan diciptakan."

Ten Out Of Ten As Reds Beat Villa

Liverpool have won their 10th consecutive game and are level on points with 2nd placed Manchester United after a goal from Fernando Morientes and two from Steven Gerrard gave them a 3-1 victory over Aston Villa at Anfield today.

United's defeat at Chelsea meant that Red hopes of making 2nd place were still alive before the kick off and the players responded by taking maximum points and ensuring that automatic qualification for the Champions League is still a possibility. Rafa rang the changes again for this one after making eight against West Ham, but that didn't stop the Reds extending their winning sequence to a perfect ten after three excellent goals from Nando and Gerrard proved enough to beat a spirited Villa side. Liverpool were in front after just 4 minutes and it was a brilliant goal from Fernando Morientes. As so often when talking about Liverpool goals, it started at the feet of Xabi Alonso; and when his incisive pass slipped Nando in, he finished superbly past Sorensen after tricking and then turning Mellberg. We had all the hallmarks of a comfortable last home game for the Reds and when Crouch tried an overhead kick just moments later thoughts were turning towards an opportunity to eat into United's superior goal difference. Not that it was all Liverpool, but as much as Aston Villa began to compete, it was the Reds who were creating the chances and Gerrard forced Sorensen into a smart save with a shot from 25 yards in the 16th minute. Aston Villa had a great chance to equalize in the 33rd minute when the ball broke to Milner, leaving Sami Hyypia and Jamie Carragher exposed to four Villa attackers. But we were relieved to see the lead remain intact when Barry could only head Milner's cross down and over the crossbar. Ex-Red Milan Baros had enjoyed a warm reception from the Kop in the first half, but his Anfield return was to be cut short when he was substituted at the interval. But his replacement Juan Pablo Angel almost scored within 3 minutes of the restart when he charged down Reina's clearance and created a moment of anxiety as the ball bounced goalwards before being cleared. Liverpool's response was instant and they had a great chance to increase their lead in the 51st minute when Cisse's cross was side footed wide by Crouch. And they came forward again soon in a move that saw Morientes' volley force Sorensen into another save. It was clear that at 1-0, Aston Villa were still in this game and they confirmed just that when Gareth Barry equalized in 58th minute. It came when Hughes got free on the left and just as it seemed everyone would miss his low cross, Barry was there at the far post to score into an empty net. The Reds were stunned, but they weren't behind for long because Steven Gerrard made it 2-1 in the 60th minute with his 20th goal of the season. Villa ignoring the age old adage that you're most vulnerable when you've just scored yourself to allow Gerrard to steam in to score from Alonso's corner at the near post. And if Gerrard's 20th goal of the season was good, his 21st just five minutes later was absolutely brilliant. Villa 'keeper Thomas Sorensen could scarcely have foreseen what was to come his way as Gerrard stood 25 yards out, but he had no chance with Gerrard's shot as it dipped into the top left corner. To their credit, Aston Villa refused to lie down and it took a fine save from Reina to stop them making it 3-2. But Liverpool had already done enough to secure the points and they more than deserved the adulation on their customary lap of honour after the last home fixture of the season.

Diangkat Dari Dasar Lubang

From Our Daily Bread,

Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lubang kebinasaan.

Sebuah kapal selam Inggris mengalami kerusakan di dasar lautan. Beberapa hari berlalu dan awak kapal kehilangan pengharapan akan mendapat pertolongan. Kemungkinan munculnya pertolongan pupus karena mereka belum dapat memberitahukan posisi mereka yang pasti pada kapal yang ada di permukaan laut. Sang kapten yang berwibawa kemudian menjelaskan kepada awak kapalnya bahwa tak lama lagi mereka akan mati, dan ia menyarankan agar mereka menyanyikan sebuah kidung pujian. Lalu bersama-sama mereka pun menyanyikan lagu ini: “Kegelapan semakin pekat—Tuhan, tinggallah bersamaku.”
Ketika persediaan oksigen mulai habis, kondisi mereka pun semakin lemah. Seorang pelaut yang tubuhnya melemah lebih cepat dari yang lain terhuyung-huyung maju, menabrak peralatan kapal yang berfungsi untuk mengapungkan kapal ke permukaan air. Tiba-tiba mesin yang tidak berfungsi mulai bekerja, dan perlahan-lahan kapal terangkat dari dasar laut. Mereka semua kembali ke pelabuhan dengan selamat.
Pembebasan yang lebih hebat dari lautan yang sesungguhnya adalah pemeliharaan Allah bagi mereka yang terjebak dalam samudera ketidakpercayaan. Hanya mukjizat anugerahlah yang dapat mengangkat kita dari lubang dosa dan kecemaran.
Bila Anda terjebak di dalam cengkeraman dosa, hanya Yesuslah yang dapat memberi Anda awal yang baru. Jika Anda memercayai Sang Juru Selamat, maka Anda akan diangkat dari “perairan” penghakiman dan dapat masuk ke dalam terang pengampunan Allah.


Mazmur 40:2-6

40:2 Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.40:3 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,40:4 Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.40:5 Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!40:6 Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.

Bangsa yang Kerasukan

By Ashadi Siregar
Berturutan stasiun-stasiun televisi menampilkan berita tentang remaja siswa sekolah atau buruh pabrik (umumnya perempuan) yang meronta-ronta, menangis, menceracau, mata melotot, dan berbagai tingkah tanpa kendali. Peristiwa itu tersebar di berbagai daerah Indonesia. Media menyebutnya "kerasukan" atau "kesurupan". Jika tingkah-laku yang ternampak itu disebut kerasukan, boleh dibilang bangsa ini juga sama halnya. Banyak tindakan seperti tanpa kendali. Apakah bukan kerasukan namanya jika segerombolan penduduk tega mengeroyok, bahkan sampai membakar tubuh manusia yang kebetulan dituduh sebagai maling ayam? Orang-orang yang tega membakar rumah tetangganya, hanya karena dianggap menganut ajaran dari tafsir yang berbeda atas agama yang sama.Polisi yang menyerbu ke kampus mengejar-mengejar mahasiswa sembari menghancurkan perabotan dan kaca-kaca jendela. Demonstran yang melemparkan bongkah batu sebesar semangka ke kepala petugas yang sudah terkapar. Rombongan yang menjerit-jerit menyebut nama Tuhan sembari menghancurkan tempat usaha dan properti warga lainnya. Keroyokan, tawuran antarkelompok atau perang antarkampung, merebak di mana-mana.Kerasukan atau tidak, banyak tindakan di luar normal terjadi di depan mata. Tindakan sebagai bagian dari ritus seperti mengunyah beling atau menusuk-nusuk pipi sendiri --biasa disebut trance-- adalah kerasukan yang memang diniati. Tapi bagaimana dengan korban SUTET-nya PLN yang mogok makan sembari menjahit mulutnya? Atau perempuan pedagang kecil yang menjerit-jerit saat digusur Tramtib? Di kala normal, tak mungkin ibu itu sanggup membuka kainnya di muka umum mempertontonkan aurat yang paling disucikan.Perbedaan tingkah yang disebut kerasukan dengan tindakan lainnya sebenarnya hanya dari penyebabnya. Tindakan di luar kendali, yang bersifat agresif dan barbar, tidak disebut kerasukan, sebab mendapat pembenaran atas nama komunalisme bersifat pragmatis maupun kemuliaan agama. Sikap "pokoknya..." atas kebenaran subyektif menjadi dasar untuk "kerasukan". Sedang tindakan lainnya, diakibatkan intimidasi, dipandang hanya sebagai kekalapan. Yang tidak jelas penyebabnya disebut kerasukan roh atau makhluk halus. Untuk melawan roh pengrasuk atau penyurup harus turun tangan ulama dengan doanya, atau paranormal dengan mantera dan sesajinya. *** KAMBING hitam roh, arwah, atau setan, atau faktor non-empiris dalam nalar sebab-akibat, mendominasi banyak program hiburan di televisi. Pada satu sisi, hantu sebagai tokoh cerita, atau plot cerita mistisisme dan kematian yang berbalas atau kisah seputar mayat (necromancy) menjadi komoditas bagi semua stasiun televisi komersial belakangan ini. Pada sisi lain, peran roh dan sebangsanya telah pula menjadi sumber nilai religiusitas bagi para ulama yang menjadi pendukung program hiburan tersebut.Logika sebab-akibat non-empiris ini sebenarnya bukan hanya dimonopoli dunia hiburan. Disadari atau tidak, jurnalis yang berurusan dengan fakta juga bersikap sama. Karenanya terbaca teras berita berbunyi: "Entah setan mana yang merasukinya sehingga seorang kakek tega mencabuli bocah bongsor Mawar (bukan nama sebenarnya)?" Jadi, si kakek hanya sarana bagi setan. Dalam kaidah jurnalisme, berita harus seimbang dengan prinsip cek (pada satu pihak) dan ricek (pada pihak lainnya). Jurnalis tentunya tidak mungkin minta konfirmasi kepada si setan yang punya libido.Media jurnalisme diharapkan menampung fakta sosial, lalu menyampaikannya sebagai berita jurnalisme. Agaknya istilah berita di sini perlu diberi huruf kapital, untuk membedakan dengan berita hiburan atau infotainment. Dalam jurnalisme, hiburan hanya untuk human interest story (kisah kemanusiaan). Fungsi berita bukan untuk menghibur, tetapi menjadikan publik dekat ke realitas sosial. Di sini media jurnalisme sebagai zona bebas yang digerakkan dengan rasionalitas bukan dengan takhayul (irasionalitas), rasionalitas dalam menghadapi realitas di satu sisi dan di sisi lain intensi untuk menjaga rasionalitas khalayak.Rasionalitas hanya dapat dipunyai secara otentik dan personal. Ini ditempuh dengan pembebasan (liberation), yaitu kebebasan dari (freedom from) kekuasaan yang membelenggu individu, dan kebebasan untuk (freedom for) berpikir. Tindakan sebagai wujud interaksi sosial bertolak dari rasionalitas manusia bebas. Sebaliknya komunalisme yang sudah pada tingkat merasuk, melahirkan manusia tanpa kesadaran personal. Manusia yang digerakkan oleh kekuasaan komunal bersifat eksternal hanya menjadi otomaton, tindakan tidak memerlukan pertimbangan rasional.Seluruh upaya peradaban pada dasarnya membangun manusia secara personal, lewat pendidikan yang memroses manusia dalam rasionalitas atas tiga dimensi: kebenaran dan kepalsuan, estetika dan keburukan, serta kesusilaan dan kedursilaan. Kemampuan rasionalitas ini menjadi dasar dalam interaksi sosial. Karenanya kolektivitas warga masyarakat merupakan kehidupan ambil bagian (sharing) di antara individu rasional, dengan acuan nilai bersama (shared values). ***REFORMASI agaknya sudah padam. Boleh dibilang tak ada lagi gaung untuk membangun civil society yang ditandai melalui dua sisi, pertama berkurangnya peran negara dalam memerintah (government) dengan penggunaan kekuasaan (power), dan semakin besar peran mengurus (governance) melalui pelayanan publik (public services) bagi warga. Kedua, membesarnya peran institusi masyarakat dalam dinamika politik, dan semakin banyak warga masuk ke dalam institusi negara. Dengan begitu birokrasi negara lebih berperan dalam operasi pelayanan publik, dan institusi negara digerakkan pejabat temporer dari masyarakat yang mengeluarkan hukum dan kebijakan publik untuk kepentingan pragmatis warga. Ini yang membedakan dengan negara dan birokrasi Orde Baru yang digerakkan oleh pegawai negeri dan militer.Secara ideal, hukum dan kebijakan publik dari institusi negara, dan etika sosial dari institusi sosial, masing-masing menjadi sumber norma bagi warga dalam tertib sosial (social order). Jika proses sosial dalam landasan etika sosial dapat menciptakan tertib sosial, dengan sendirinya tidak diperlukan campur tangan negara. Sebaliknya, banyaknya konflik di antara warga yang tidak dapat diselesaikan dalam kerangka masyarakat, tetapi harus diselesaikan dalam kerangka negara, menunjukkan gagalnya proses negosiasi yang menjadi ciri pokok dalam civil society.Kondisi proses sosial yang gagal ini diperparah pula manakala negara yang digerakkan pejabat temporer semakin menonjol dalam mengeluarkan hukum dan kebijakan negara yang berkonteks pada moral sosial. Institusi negara akhirnya lebih berperan sebagai pengawas moral (termasuk seksual). Alih-alih menjalankan fungsi utama dengan meningkatkan kebijakan untuk pelayanan publik, enerji lebih banyak dipusatkan untuk mengurus pornografi dan pornoaksi melalui undang-undang (nasional) dan peraturan daerah di berbagai kota/kabupaten. ***BOLEH jadi moral warga masyarakat sekarang bertambah lemah dibanding masa lalu. Kendati tampilan religiusitas melalui ciri fisik semakin luas, di balik itu ternyata laki-laki masa kini lebih mudah terbangkit birahinya akibat rangsangan eksternal dibanding laki-laki pada masa setengah atau seperempat abad yang lalu. Sehingga dipandang perlu ada undang-undang yang mengatur perilaku pihak yang potensial sebagai pemicu birahi. Di satu sisi masyarakat mengalami kesurutan (withdrawal) di tengah arus besar teknologi dan media massa komersial, di sisi lain gampang "dirasuki" roh, klaim kebenaran agama yang eksklusif, dan kebenaran pragmatis yang diabsolutkan.Soal "sesuatu" yang merasuki bangsa ini hanya dapat dipahami dari "kekosongan" yang berlangsung pasca-Orba. Tertib sosial Orba ditegakkan melalui kekuasaaan yang mengikat warga, melalui penataran dan tindakan aparatus negara, baik secara terbuka maupun gelap (hidden), bukan karena acuan nilai bersama warga masyarakat. Runtuhnya kekuasaan negara Orba menyisakan ruang publik yang mengalami anomie, dan menjadi ajang rebutan berbagai institusi sosial. Sejumlah organisasi agama, yang sebelumnya ditekan dan menjadi sasaran intelijen Orba, mengambil peluang yang terbuka lebar. Perebutan dominasi moral dilakukan dengan berbagai metode, secara formal melalui hukum dan kebijakan negara, dan secara informal dengan penetrasi ke berbagai lembaga pendidikan maupun kekerasan di ruang publik.Dari kerangka pemikiran ini agaknya para guru dan orangtua yang dibingungkan dengan anak-anaknya yang kerasukan "roh" perlu mencari jawaban rasional. Bukan surut ke masa lalu dengan mantera dan sesaji, tetapi dengan pendekatan akademik, yaitu meneliti pengalaman-pengalaman anak didik setidak-tidaknya setengah atau setahun ke belakang, untuk mendeteksi pola-pola yang sama. Baru dari sini diberikan treatment psikologis atau psikiatris guna memulihkan kekisruhan personalitas.Berbagai kegiatan ekskul (ekstra kurikuler), yang belakangan ini sering masuk ke lingkungan sekolah dengan penyelenggaranya bukan guru sekolah sendiri, dideteksi menggunakan metode brainwashing yang menanamkan komunalisme. Brainwashing semacam ini perlu dipertanyakan relevansinya bagi anak didik yang sesungguhnya perlu mengembangkan personalitas dan kreativitas individualnya. Begitu pula terhadap buruh-buruh perempuan di pabrik, atau dalam skala besar bangsa ini pun perlu membangun rasionalitas dalam menghadapi tekanan brainwashing untuk komunalisme yang datang dari berbagai sumber.

Friday, April 28, 2006

Gelandangan Dan Pendatang

From Our Daily Bread
Mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini (Ibrani 11:13)
Selama Masa Depresi Besar pada awal tahun 1930-an, banyak orang menjadi gelandangan. Mereka naik kereta barang untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya, tidur di gerbong barang yang kosong, dan mendapat sedikit uang dengan melakukan kerja musiman. Bila tidak mendapatkan pekerjaan, mereka terpaksa mengemis. Ibu saya menjadi “sentuhan lembut” bagi gelandangan mana pun yang datang ke rumah kami untuk meminta makanan. Mereka telah kehilangan kenyamanan yang hanya bisa didapat di rumah sendiri.
Seperti gelandangan, seorang pendatang pun tak memiliki kenyamanan dan perlindungan yang hanya bisa didapat di rumah, tetapi ia tahu ke mana akan pergi. Pengharapan dan aspirasinya diarahkan pada suatu tujuan.
Orang-orang kristiani harus menjadi seperti pendatang. Dalam kitab Ibrani kita membaca tentang para pahlawan iman yang “mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini” (11:13). Mereka dapat menjalani kehidupan iman yang saleh karena mereka merindukan “tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air surgawi” (ayat 16).
Tuhan sedang mempersiapkan Anda dan saya untuk menyongsong kekekalan, dan segala yang kita kerjakan penuh makna. Meskipun bumi ini bukan tempat tinggal kita yang tetap, kita bukanlah pengembara yang tanpa tujuan. Kita menjadi pesinggah yang hidup dengan penuh tanggung jawab tatkala pergi ke tempat tujuan yang telah dipersiapkan. Kita mempunyai Bapa surgawi yang mengasihi dan akan menyambut kita ke dalam rumah yang telah dipersiapkan oleh Juru Selamat kita.

Ibrani 11:13-16
11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.11:14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.11:15 Sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu, Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Monday, April 24, 2006

Hidup Ini Nyata

From Our Daily Bread

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu.
Dalam komik Peanuts, tokoh Lucy mengatakan kepada Linus, saudaranya, bahwa anak-anak tidak bisa tinggal di rumah selamanya. Kelak mereka menjadi dewasa dan meninggalkan rumah. Lalu ia berkata bahwa bila nanti Linus pergi, ia akan menempati kamar Linus. Namun, dengan cepat Linus mengingatkan Lucy bahwa nantinya Lucy juga akan meninggalkan rumah. Menyadari akan hal itu, Lucy pun terkejut, tetapi ia segera menemukan jalan keluar. Ia mengeraskan suara TV, merangkak ke kursi beanbag-nya [kursi kantong yang berisi kacang, dipakai dalam permainan tertentu] dengan semangkuk es krim di tangan, dan menolak memikirkan hal tadi.
Menghindari keadaan yang tidak menyenangkan tidak semudah yang Lucy pikirkan. Realitas kehidupan tidak dapat dihindari. Kita dapat mencoba lari dan bersembunyi, tetapi pergumulan dan ujian kehidupan selalu dapat mengikuti langkah kaki kita dan akhirnya menyusul kita.
Sebaliknya, kita harus menghadapi masalah kita. Pemazmur Daud melakukan hal ini saat diserang oleh musuh dan teman-teman yang menyesatkan. Ia tidak berusaha mengecilkan bahaya yang ada; ia menyambut badai yang mengganas di sekelilingnya dan memandang kepada Tuhan. Ia menulis, “Kepada Allah aku percaya” (Mazmur 56:5).
Marilah kita mengikuti teladan Daud—bukan Lucy. Menghadapi beragam kesulitan dalam hidup mungkin merupakan pengalaman yang menakutkan. Namun, ketika kita percaya kepada Allah dan mendekat kepada-Nya, kita akan mengalami pembebasan yang nyata.


Mazmur 56

56:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat. 56:2 Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!56:3 Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.56:4 Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?56:6 Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.56:7 Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.56:8 Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?56:10 Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,56:12 kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?56:13 Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.56:14 Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

Three Black Men

A couple that were attending an art exhibition at the National Gallery were staring at a painting that had them really confused.
The painting depicted three black men sitting on a bench totally nude. Two of the black men seated had black penises but the one sitting in the middle had a pink penis.
The curator of the gallery realised that the couple were having trouble interpreting the painting so he offered them his assessment. He went on and on for nearly half an hour explaining how it represented the sexual emasculation of Afro-Caribeans in predominately white patriarchal society.
I fact, he pointed out that some serious critics believed the pink penis reflected the cultural and social oppression expressed by gay men in a contemporary society.
After the curator left a Welshman approached the couple and said "Would you like me to tell you what the painting is 'really' about?"
The couple said "How would you claim to know more about that painting than the curator of the gallery?"
"Because I'm the guy that painted it." He replied "In fact there's no Afro-Caribean representation at all." He went on.

"They're just three Welsh coal miners and the guy in the middle went home for lunch."

Gerrard Named Player Of The Year

Steven Gerrard has capped another brilliant season at Anfield by being named the PFA Player of the Year by his fellow professionals.
At a gala ceremony in London's Grosvenor House Hotel this evening, the Liverpool captain beat off competition from Wayne Rooney, Frank Lampard, Thierry Henry, John Terry and Joe Cole to land the top honour. The award finishes off a sensational weekend for Gerrard after he helped Liverpool into the FA Cup final with an excellent display against Chelsea yesterday. With 19 goals to his name, Gerrard currently sits at the top of the goalscoring charts at Anfield and has played an inspirational role in the Reds' securing Champions League football for next season with three games to spare. Manchester United's Wayne Rooney won the Young Player of the Year award.

Saturday, April 22, 2006

Blonde Joke

Two sisters, one blonde and one brunette, inherit the family ranch. Unfortunately, after just a few years, they are in financial trouble.In order to keep the bank from repossessing the ranch, they need to purchase a bull from the stockyard in a far town so that they can breed their own stock. They only have $600 left.Upon leaving, the brunette tells her sister, "When I get there, if I decide to buy the bull, I'll contact you to drive out after me and haul it home."The brunette arrives at the stockyard, inspects the bull, and decides she want to buy it. The man tells her that he will sell it for $599 no less. After paying him, she drives to the nearest town to sendher sister a telegram to tell her the news.
She walks into the telegraph office, and says, "I want to send a telegram to my sister telling her that I've bought a bull for our ranch. I need her to hitch the trailer to our pickup truck and drive it here so we can haul it home."The telegraph operator explains that he'll be glad to help her,then adds, "It's just 99 cents a word."Well, after paying for the bull, the brunette only has $1 left. She realizes that she'll only be able to send her sister one word.After a few minutes of thinking, she nods and says, "I want you tosend her the word 'comfortable'."The operator shakes his head. "How is she ever going to know thatyou want her to hitch the trailer to your pickup truck and drive out here to haul that bull back to your ranch if you send her just the word 'comfortable'?"The brunette explains, "My sister's a blonde. The word's big.She'll read it very slowly.....

Kyrie Eleison "Tuhan Kasihanilah"

Oleh: Samuel Santoso

Konon seruan liturgis Kyrie Eleison sudah dipergunakan dalam ibadah gereja pada akhir abad ke empat Masehi. Seruan ini menjadi semacam doa pendek yang meneriakkan memohon belas kasihan dan kemurahan Allah atas situasi tertentu yang dihadapi oleh umat.Doa-doa yang dilanjuti dengan ungkapan Kyrie Eleison memang bisa bermacam-macam. Bisa berupa permintaan-permintaan tertentu (semacam doa syafaat), tetapi bisa juga sebuah doa pengakuan dosa yang serius dan permohonan agar Tuhan menerima penyesalan dan pertobatan umat Allah.Minggu-minggu ini, umat Kristen berada pada Masa Pra-paskah atau oleh beberapa kalangan disebut sebagai Minggu-minggu Kesengsaraan. Pada minggu-minggu ini, orang Kristen melakukan perenungan ulang kisah-kisah penderitaan dan kesengsaraan sang Juruselamat, Yesus Kristus dan menghadapkan kehidupan seseharinya dengan karya agung Sang Juruselamat tersebut dalam berbagai bentuk seperti berpuasa, refleksi, dan meditasi.Satu hal yang bisa dilakukan pada momen semacam ini adalah melakukan mawas diri atau introspeksi lalu mengakui dosa dengan bersungguh-sungguh dan menyatakan penyesalan dan pertobatan. Renungan kali ini ingin mengajak semua orang yang beriman kepada Tuhan untuk memohonkan belaskasihan dan kemurahan-Nya.Tuhan, ampunilah kami bila kami menjalani hidup beragama kami hanya sebagai suatu bentuk formalitas karena di negara kami ini semua orang mesti beragama, tetapi tidak kami fahami dan tidak kami hayati inti dan hakikat agama kami itu.~Kyrie Eleison~Kami sudah cukup puas bila beratus bahkan beribu tempat ibadah sudah dibangun dengan beton yang keras, kuat dan bercat indah. Namun hati kami juga masih sekeras dan sedingin batu-batu dan tembok-tembok bangunan tadi. Hidup kami pun menjadi seperti kuburan yang dihias indah tetapi berisi tulang-belulang yang mati. Tidak ada rasa bekas-kasih yang kami biarkan tumbuh dan berkembang pada diri kami terhadap sesama kami dengan nasib mereka.~Kyrie Eleison~Kami sudah cukup puas bila kami sering menggunakan istilah-istilah agamawi dalam percakapan kami sesehari supaya orang lain menganggap kami saleh. Namun ampunilah kami kalau kehidupan etika dan moral kami jauh dari makna-makna mulia dari semua tindak simbolik agamawi yang kami lakukan. Kami masih menyalahgunakan jabatan, masih berprasangka buruk terhadap pihak lain, masih berlaku serakah, masih merampok dan mencuri, masih banyak berdusta tentang berbagai hal, masih mengancam keamanan orang lain. Dengan demikian kami sudah menjadi orang-orang yang munafik yang tentangnya Engkau menyatakan kutukan dan laknat.~Kyrie Eleison~Ampunilah kami kalau ukuran yang kami pergunakan untuk menilai pelaksanaan berbagai ritus dan kultus serta tindak simbolik ibadah kami adalah kepuasan hati kami dan hanya untuk memperoleh pahala semata. Hal itu menjadi cerminan semangat egoisme yang menomorsatukan keakuan kami padahal mestinya kami bersikap teosentris. Tuhan sendirilah yang mesti berhak mengatakan puas atau tidak puasnya hati Tuhan terhadap ibadah kami. Kehendak dan rencana-Mu yang baik dan benar yang mestinya lebih kami pertimbangkan daripada nafsu dan ambisi pribadi.~Kyrie Eleison~Ampunilah kami bila kami ternyata lebih takut kepada todongan senjata dan ancaman kekerasan daripada takut kepada-Mu. Atau bila kami beribadah kepada-Mu itu karena kami takut dibuang ke dalam neraka dan takut hidup kami terkena azab dan sengsara sehingga bakti kami kepada-Mu, terutama, didasari oleh rasa ngeri dan terpaksa dan belum dengan sukarela dan ikhlas karena memang sudah seharusnya demikianlah sikap kami di hadapan-Mu.~Kyrie Eleison~Sementara Engkau sebegitu pekanya terhadap nasib seluruh umat manusia (siapa pun mereka) kami umat-Mu tidak peka terhadap kepekaan-Mu itu. Kami masih menuntut diperhatikan lebih banyak untuk kepentingan-kepentingan golongan kami sendiri saja padahal kami banyak berlaku acuh tak acuh serta tidak peduli pada keadaan orang lain yang lebih menderita daripada diri kami sendiri. Padahal Engkau sendiri mengatakan, ''bagaimana engkau bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan sementara engkau tidak mengasihi saudaramu yang kelihatan.''~Kyrie Eleison~Tentu saja masih bisa ditambahkan lebih banyak doa pengakuan dosa dan permohonan pengampunan serta pernyataan pertobatan yang ditutup dengan seruan Kyrie Eleison tetapi, lebih dari semua, marilah kita dasari semuanya itu dengan sikap rendah hati yang serius dan sikap yang tulus (jauh dari kosmetisme) dan jujur.

Pencapaian Terbaik Manusia !

Pencapaian terbesar hidup manusia adalah ketika nafas hidupnya di dunia ini selesai… dan yang terbaik adalah ketika ia kembali kepangkuan Sa...